Rabu, 02 Desember 2009

Hasil ban vulkanisir


Seperti inilah ban hasil vulkanisir. Seperti ban baru dengan kualitas terjamin, namun dengan harga yang lebih murah hingga 70% dari ban baru.

Chamber / oven

Chamber / oven yang kami gunakan menggunakan sistem elektrik yang dioperasikan secara otomatis. Panas yang digunakan menggunakan tenaga listrik sehingga menghasilkan temperature yang lebih stabil dan lebih aman dibandingkan dengan panas tenaga uap (menggunakan ketle)

Tahap pra pengovenan


Ban dibungkus dengan envelope yang terbuat dari bahan karet tahan panas. Kemudian siap dimasukkan ke dalam chamber untuk proses pengovenan.

Proses produksi















Dalam proses produksi, ban tidak menempel lantai. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan ban dari debu dan kotoran yang ada di lantai. Sehingga lem dapat menempel sempurna.

Proses inspeksi













Proses inspeksi ban. Apakah ban layak untuk di vulkanisir atau tidak.

Rabu, 18 November 2009

Mengapa Melakukan Vulkanisir?

Apakah anda seorang pengemudi yang tengah mengupayakan penghematan anggaran keluarga atau manajer armada kendaraan bermotor yang melakukan pembelian ribuan ban untuk perusahaan anda, maka harus dilakukan pengendalian biaya di tengah situasi ekonomi yang ketat dewasa ini. Pemilik truk, perusahaan penerbangan, perusahaan konstruksi, petani dan pemilik mobil penumpang semua membeli ban vulkanisir dengan satu alasan yang mendasar, yakni menghemat pengeluaran.

Pada saat memproduksi ban baru, maka biaya yang besar adalah untuk badan ban. Kembang ban yang merupakan bidang ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan, mewakili hanya sebagian dari biaya ban baru. Pada saat ban mengalami keausan dan siap untuk dibuang, maka sebagian besar biayanya terbuang percuma! Sesungguhnya, usia ban masih masih bisa diperpanjang lagi.

Adanya kemajuan teknologi serta standar yang ketat telah menjadikan vulkanisir memberikan nilai yang benar-benar ekonomis.

Ban pada dasarnya merupakan produk petrokimia dan pembuatan sebuah ban truk menggunakan hingga 80 liter minyak. Oleh karena sekitar 70% minyak tersebut tersimpan pada ban ban, yang bisa didaur ulang melalui proses vulkanisir, maka hanya 25 liter minyak diperlukan untuk mem-vulkanisir ban yang sama tadi. Oleh karena itu, armada ukuran sedang yang hanya menggunakan kurang lebih 500 ban setiap tahun akan membantu menghemat lebih dari 27.500 liter minyak setiap tahun! Perbedaan yang sungguh signifikan yang bisa kita lakukan dengan hanya me-vulkanisir ban-ban kita. Di samping itu, pembuangan badan ban tua atau bekas ke lubang tanah juga akan bisa ditekan secara signifikan. Jadi, vulkanisir sesungguhnya merupakan ban daur ulang yang melakukan penghematan minyak dan memberikan kontribusi yang positif terhadap pengembangan yang berkesinambungan terhadap lingkungan dan masyarakat.

Berbagai manfaat vulkanisir ...
  • Biaya lebih kecil 30% - 50% dibandingkan membeli ban baru
  • Ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan kepada minyak dan polusi akibat pembuangan ban, masing-masing sebesar 70% dan 80%
  • Ban vulkanisir aman dan awet seperti ban baru
  • Ban vulkanisir bisa dipakai dengan kecepatan sesuai peraturan yang sama dengan ban baru dengan tanpa hilangnya faktor keselamatan, kinerja atau kenyamanan.
  • 90% pesawat terbang di seluruh dunia memvulkansir ban mereka, termasuk pesawat militer seperti Hercules C-5A.
  • Amerika Utara berhasil menghemat 400 juta galon minyak setiap tahun.
  • Perusahaan truk Amerika Serikat menghemat 12 juta dolar AS setiap tahun
Seperi halnya anggur, maka kualitas karet semakin lama semakin baik. Masa pakai ban karet dimulai pada saat kembang pertamanya mulai aus. Ban karet bersifat organik dan kualitasnya meningkat setelah pemakaian. Inilah sebabnya ban yang telah aus bisa divulkanisir hingga 12 kali.

Apakah vulkanisir itu?

Vulkanisir adalah proses di mana ban yang sudah usang dipasang kembali dengan kembang baru agar bisa digunakan kembali. Faktanya, vulkanisir sudah ada sejak adanya ban itu sendiri. Riwayat mengenai vulkanisir di mulai pada Perang Dunia II pada saat sumberdaya alam masih jarang dan dilakukan penjatahan. Penduduk sipil menguliti kembang dari kendaraan yang rusak selama perang dan menempelkannya pada ban-ban bekas yang mereka miliki agar bisa dipakai kembali.

Ada banyak metode yang dipakai untuk memvulkanisir ban, namun Vulkunisir Dingin (Precure) dan Vulkunisir Panas (Mould Cure) adalah yang paling lazim yang dilakukan oleh pabrik vulkanisir di seluruh dunia.

1) Vulkunisir Dingin (Precure)

Seperti yang dimaksudkan dengan istilah ini, karet kembang digunakan di sini dicetak dan divulkanisir oleh pabrik karet kembang. Pabrik vulkansir memilih kembang yang sesuai dalam strip atau lingkaran penuh berbagai disain, ukuran lebar dan tebal. Pada proses vulkanisir precure, lapisan perekat karet bantalan ditempatkan di antara kembang dan badan ban. Lebar kembang yang sesuai diaplikasikan pada badan yang disiapkan secara langsung dan merata. Ban selanjutnya dipindahkan ke ruang vulkanisir (curing chamber).

Curing pada saat ini dilakukan di dalam chamber yang diberi tekanan dengan udara yang dipanaskan dan dihasilkan melalui listrik, uap atau cairan panas seperti minyak. Badan yang disiapkan, dengan karet baru yang ada, ditempatkan pada ruangan di mana tekanan dan suhu, yang diaplikasikan pada durasi vulkanisir yang tepat dari lapisan karet bantalan serta merekatkan kembang ke ban.

ii) Vulkunisir Panas (Mould Cure)

Aplikasi kembang pada pemrosesan vulkanisir hot cure mirip dengan produksi ban baru.

Dengan menggunakan berbagai metode, maka karet kembang yang tidak divulkanisir diaplikasikan ke bagian crown dari badan yang dibungkus (serta dalam hal vulkanisir dari bibir-ke-bibir, juga sisi ban).

Selanjutnya, badan ban yang disiapkan, dibuat dengan diameter yang tepat dengan bahan karet yang tidak divulkanisir, siap untuk diteruskan ke cetakan untuk proses vulkanisir.

Pada saat cetakan ditutup dan badan ban dipompa dengan tekanan yang tepat, maka pemuaian badan ban sesuai dengan bahan yang tidak di-cured terhadap cetakan, dengan membentuk disain kembang. Selanjutnya dilakukan pemanasan selama waktu tertentu untuk merampungkan vulkanisir.